Toshiba Rugi Rp 55 Triliun Tahun ini
Toshiba mengumumkan bahwa mereka akan mencatat kerugian sebesar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 55,2 triliun pada tahun keuangan saat ini.
Kerugian tersebut terkait dengan berbagai biaya yang harus dikeluarkan akibat skandal akunting, pemecatan serta penjualan unit bisnis. Selain itu, saham dari raksasa industri komputer Jepang ini juga turun hingga 9,5 persen.
Selama ini, Toshiba dikenal mengerjakan berbagai lini industri, mulai dari perlengkapan pembangkit listrik tenagat nuklir hingga laptop, bahkan mereka juga membuat memori flash dan perlengkapan rumah tangga.
Ada kemungkinan mereka akan merampingkan lini bisnis tersebut agar bisa kembali memulihkan keuntungannya. Rencana perampingan ini dipilih setelah perusahaan sempat terkecoh dengan pernyataan keuangan palsu dari investornya.
Diketahui bahwa pernyataan palsu tersebut ternyata berujuan untuk menutupi turunnya kinerja operasional lini bisnis PC, yaitu salah satu lini utama mereka dalam merek konsumer.
“Seandainya mereka mencatat kerugian besar, tampaknya itu bukan akhir berita buruk yang akan mereka dapat,” komentar seorang analis dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, Takeo Miyamoto, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Senin (21/12/2015).
Menurut Miyamoto, masih ada kemungkinan kondisi Toshiba memburuk. Antara lain dengan kerugian yang membesar dan makin jeleknya situasi bisnis memori flash seiring turunnya permintaan smartphone.
Toshiba sendiri masih menghadapi tuntutan hukum dari para pemegang saham, sementara itu perusahaan berjanji mencegah terulangnya skandal akuntasi yang merugikan mereka. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan bebera direktur dari luat dan memotong gaji eksekutif mereka.
Sebelumnya, Toshiba juga telah menjual unit bisnis sensor kamera ke Sony. Saham yang ada di perusahaan pembuat eskalator Kone Oyj serta produsen peralatan medis Topcon Corp juga telah dijual.
Sumber: http://tekno.kompas.com/read/2015/12/21/13170267/Toshiba.Rugi.Rp.55.Triliun.Tahun.ini